Berpotong-potong alamat yang kau tinggalkan
Hanya menyodorkan perih di dalam mimpiku
Pesan yang gemetar di telapak tangan
Suara bertangkap pasi di muka
Juga alamat yang tersandar lelah
Tak sejari pun mendekatkan aku padamu
Barangkali aku yang tak bisa membaca tanda
Memahami simbol selalu dengan hati kanan
Mungkin juga aku yang terlalu lupa
Mengharapkan bayang-bayang
Yang jauh lebih tinggi dari tubuhku sendiri
Tak mustahil engkau yang selalu pelupa
Memaknai kata dengan cuma
Mungkin pula terlalu percaya dikau
Kepada setiap tiba akan merasakan sampai
Mengampungkan kota dalam rahasia capai
Wahai engkau yang terang tak membagi cahaya
Wahai engkau yang pelangi tak menyisakan warna
Wahai engkau yang elok tak melemparkan paras
Wahai engkau yang diam tak memendam sunyi
Lihat aku! Yang terpampang mengirimkan diriku
Tercabik-cabik menghantam peluru!
=========================================================================
…