Hening yang Bening

Ada yang bekerja keras dengan banyak berkorban, lalu ia lupakan. Ada yang beramal besar, lalu mengingatnya, bahkan sebagian menyebut-nyebutnya. Dan ada yang sama sekali tak pernah beramal lalu merasa banyak amal. Dan kerjanya menyalahkan orang yang beramal.

Tidak mau kalah dan tertinggal di belakang. Tidak malu menukar kerja dengan kata. Merasa berlari namun ternyata diam tak berbuat apa-apa. Merasa berlari cepat, ternyata malah berada di posisi tertinggal. Merasa lelah, padahal baru saja memulai. Beristirahat saat yang lain berlari. Ikut berlari, padahal yang lain tak pernah berhenti berlari.

Itulah sebabnya tidak banyak yang kuat di tempat ini. Bisa jadi nanti, kita tak lagi kuat menahan beban. Membenci, lalu memusuhi. Bagaimana lagi engkau yang kerjanya dalam kerahasiaan? Tanya Uwais, yang memilih jalan sunyi, jalan hening yang bening. Atau seperti semut hitam, kata Ikrimah. Merambat pelan pada bongkah pualam, di kala malam. Kelam..

Baca lebih lanjut

Sabar

Sabar itu suatu kemanisan. Sukar ditepis saat teruji. Namun, karena kesabaran itu, ia mengajar arti ketabahan..

Sabar juga mengajar arti memahami. Karena kesabaran itu mendidik untuk berakhlak..

Melalui kesabaran itu, aku belajar menghargai.. Dari titik kesabaran itulah aku mengenal arti pekerti..

Rasulullah SAW seorang yang penyabar. Walau ramai ujian dan rintangan dalam menyebarkan dakwah, baginda tetap sabar dan istiqomah dalam perjuangan..

Aku hendak meneladani akhlak Ar-Rasul, sebenar-benarnya tauladan, suri tauladan kehidupan sepanjang zaman.

Mengapa perlu mengeluh saat teruji? Sebab, kebiasaan mengeluh dengan sesuatu yang sebenarnya masih dalam kemampuan kendali, hanya akan membuatmu semakin terpuruk saat diuji dengan sesuatu yang mampu melemahkanmu.. Baca lebih lanjut

Koleksi Lengkap Video Dialog & Orasi Ustadz M. Anis Matta. Lc

anis matta_presiden pksBismillah. Sebagaimana permintaan dari teman-teman yang sudah bersedia mengunjungi blog saya, dan karena tingginya rating blog searching yang mencari taujih, ceramah, ataupun orasi yang disampaikan oleh ustadz Muhammad Anis Matta. Lc di blog saya, maka saya berusaha untuk berinisiatif mengumpulkan dan mengarsipkan beberapa video hasil dari dialog, wawancara, orasi, dsb yang cukup memberikan inspirasi bagi banyak orang, agar teman-teman pengunjung setia blog saya lebih mudah mendapatkannya.

Dan sebelumnya saudara-saudaraku sekalian, sejenak untuk membaca sedikit keterangan di bawah ini, agar lebih mudahnya tulisan saya ini untuk bisa dipahami. Jazzakumullah. Baca lebih lanjut

Re : Nik*h. Part 2

(Lanjutan..)

Seperti bagian sebelumnya, tulisan ini bukan untuk menggambarkan “keterburu-buruan” menikah. Bukan, bukan itu. Ini tulisan hanya tuangan dari kepahaman selama ini, juga apa yang penulis tahu tentang kata itu. Dan sengaja dibuat dengan judul yang sedikit aneh dan sangat tidak sensasional, karena penulis berkeyakinan, untuk bahasan mengenai tema ini selalu menarik, dan berharap tidak menjadikan tulisan ini sebagai rujukan utama, tapi sebagai pelengkap apa yang selama ini difahami. Dan teringat salah satu kicauan sobat di Twitter, mengumpulkan semua teori, untuk menciptakan teori-teori baru. Allahu’alam, mari kita lanjutkan..

Tanpa pacaran, lantas harus seperti apa? Atau bagaimana cara terbaik untuk meminang? Hmm. Sebentar. Saya khawatir banyak orang menyangka, kita ini nggak boleh jatuh cinta pada seseorang. Afwan kalau selama ini saya termasuk orang yang membahasakan seperti itu. Tidak saudaraku, jatuh cinta itu nggak haram. Itu fitrah yang tidak bisa dielakkan oleh manusia. Hanya saja, bagaimana kita membingkai ‘jatuh cinta’ itu yang dapat menjadikannya haram. Sampai melupakan Allah bahkan mengambil hak-hak Allah? Jelas, itu tentu haram. Sampai berani menyentuh yang bukan haknya? Sampai membuat lagu mau berbuat apapun ingat si dia..? Ya rabbana, jangan sampai. Ingat hadits, segalanya berawal dari niatan. Begitu pula jatuh cinta kita. Bahkan di hadits tersebut Rasulullah singgung mengenai niat karena ‘perempuan yang ingin di nikahinya..’. strategi awal yang kita –khususnya saya- perlu lakukan adalah mengembalikan segala niatan pada Allah ta’ala. Rabbul asbab. Rabb segala sebab yang ada. Baca lebih lanjut

Ini Dakwah Kami

  1. Jangan2 bahkan engkau bermaksiat, di saat melakukan apa yg tampaknya ketaatan..
  2. Kita adl Da’i bukan hakim. Tugas kita hanyalah menyampaikan, bukan menghakimi. Jauhkan prasangka dari hati & lisan yg tak berbelas kasih..
  3. Dakwah ini merekatkn bukan mnjauhkn, mnghimpun bukan mnceraikn, mengajak bukan memvonis, inklusif bukan eksklusif, memahamkn bukan memaksakn
  4. Dakwah ini, pahalanya individu, kerjanya jama’i, muaranya syurgawi bukan duniawi apalagi popularitas diri.
  5. Dakwah ini berdasar kalam ilahi dan sabda nabi, bukan logika diri yg melampau batas dua sumber tadi, mari trus mengilmui, jangan berhenti!
  6. Dakwah ini, bingkainy ukhuwah, disana ada mahabbh,atmosferny doa rabithah,nuansany tausiyah,sungguh sgt indah krn brsm brjuang meraih jannah
  7. Dakwah adl cinta pesan Ust Rahmat A, Dan cinta akan mminta semuany dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Brjalan,duduk& tidurmu
  8. Dakwah ini bukanny tdk melelahkn, Bknny tdk mebosankn, bknnya tdk menyakitkn. Bahkn jg para pejuang risalah bukanny sepi dr godaan kefuturan
  9. Dakwah ini juga perbaikan diri, bukan hanya seruan kesana sini. Mengejar muwashofat penghuni syurga itu juga tugas mulia para da’i..
  10. Dakwah ini butuh qudwah, itulh senjata utama para nabi, bukan hanya elegansi komunikasi. Dan saya masih jauh dari ini, smg bisa berbenh diri
  11. Dakwah ini, mungkin ada pejuangnya yg sakit hati, mari luruskn niat krn ilahi, mari kembali bersama beramal jama’i membenahi perjuangan ini.
  12. Dakwah ini memerlukan kemurahan hati, pemberian dan pengorbanan tanpa mengharapkan hasil yang segera, tanpa putus asa dan putus harapan..
  13. Dakwah ini butuh ketenangan, keteguhan & keberanian. Cari dan mintalah kepada Rabb tempat kita menaruh harapan..

@septa_ryan