Pemimpi-pemimpi besar itu
Telah ditelan zaman
Gagasan, pengajaran.
Mengorbit, mengitari garis lintang
Berkeliaran bolak-balik
Khatulistiwa ke khatulistiwa
Tanpa pengakuan
Bermodal ajaran, bermodal petuah
Harga diri, etos kerja, sikap mandiri
Kan kusenandungkan, mereka yang terlupakan
Jiwamu mengawang
Harimu selesai sudah
Kau bawa semua aurora
Selagi puisi terdeklamasikan
Sebenderang siang dituturkannya
Senandung dendang hati
Tuhanku..
Limpahkan istirahat abadi
Bagi mereka, para pengukir janji
Berjuta tadahan tangan
Usapan wajah harap
Ridho Mu, hanya Kau
Perkenankanlah…
Beribu mereka, tak berpusara, tak dicatat
Membusuk, tak berpatung, tak bertugu
Hanya dalam sanubari melegenda
Sebelum bertemu, tetap ditunggu
Manalah sejarah kuat melupa seluruh masa
Istana, rumah, penjara
Sudut kota kan bersaksi
Pertempuran melahirkan pahlawan
Walau tak mengerti
Kucatat peristiwa ini
Bukan untuk dihantamkan
Jutaan bocah sepertiku, kala itu
Tak ada yang istimewa
Dengarkan saja..
Runduk tafakur bagi mereka yang mundur
Gugur kala melarikan diri
Tertembak di jalanan, terapung di kuala
Dikenal tak dikenal sama saja
Bocah kecil orang dewasa
Sukarelawan, pengecut, pemberani
Semua yang terlibat, hidup atau mati
Selamat bagi yang kalah
Angkat tabik beri hormat
Panjatkan do’a…